Lebarannya Warga Mesir

Mungkin sekilas, kita sebagai warga Masisir (warga Indo yang ngaku-ngaku Mesir), tidak menyadari adanya kemeriahan warga Mesir dalam merayakan lebaran. Mindset kita sudah terpaku dengan pikiran negatif kita terhadap warga Mesir. Dimulai sejak setelah sholat ied, kita tidak mendapati warga Mesir saling bersalam-salaman. Kita hanya mendapati jalanan sepi. Tapi apakah kita menyadari bahwa sepinya jalanan itu yang menunjukkan mereka tengah merayakan lebaran yang kita tidak tahu bagaimana caranya. Kemudian beralih ke uang kembalian yang biasa saya dapat dari warung, berupa uang kertas baru layaknya warga Indo dalam tradisi pecingan. Saya sendiri malu membeli makanan dengan uang lecek sedangkan uang kembaliannya mlimping. Kemudian -jika kita mau memperhatikan- terutama anak-anak kecil Mesir, mereka mengenakan pakaian baru terlihat seperti sengaja dibeli untuk hari lebaran. Dan jika kita masih mendapati orang Mesir berjualan di hari raya, lalu apa salahnya? Terkadang kita saling membenci karena pikiran negatif kita.

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *