Membela Indonesia yang Dzalim

FB_IMG_1444141900354

Negriku, walaupun di dalamnya aku terdzolimi, bagiku ia tetap agung || Bangsaku, walaupun buruk terhadapku bagiku mereka tetap mulia.

Indonesia, walaupun di dalamnya kita tidak hidup senyaman warga negara lain di negara mereka, kita selalu terdzolimi dengan buruknya pelayanan pemerintah, akan tetapi ketika ada warga negara asing berkunjung ke negara kita tercinta ini, tak mungkin rasanya kita menyampaikan hal-hal buruk yang ada di sana, ketika ada warga negara asing mengolok-olok negara kita tercinta ini, tanpa berfikir panjang normalnya kita akan membenci perkataannya.

Itu semua terjadi spontanitas kepada kita sebagai warga yang berbakti kepada negara. walaupun itu tak seindah yang ada di benak kita. Akan tetapi tak ada rasa janggal apapun di dalam hati nasionalisme ini untuk mengungkapkan bahwa Indonesia tetap agung, jaya dan bersahaja.

Karena hanya kitalah yang bisa menjunjung tinggi martabat Negara.
Karena hanya kitalah yang tau potensi negara kita sehingga layak untuk dipuji.
Karena hanya kitalah yang bisa merubah segala ketidakmungkinan menjadi hal yang mungkin bahkan pasti terjadi.
Cukuplah kita keluhkan segala keluhan kita terhadap negara kepada orang sekitar saja.
Tak usah bocorkan aib yang menimpa jika kita sendirilah pelakunya, jika kita sendiri tidak dapat merubahnya.
Sedikitlah berkata, Banyaklah bertindak!

Indonesia andai saja dijual, maka tak ada satupun di dunia ini yang mampu membelinya, maka tak ada apapun di dunia yang layak untuk membayarnya.
Indonesia, negara yang penuh dengan keanekaragaman budaya. Tentunya sebuah topi seharga Rp. 50.000,- untuk harga turis tak mencapai ukuran mahal. Mereka yang datang mengunjungi Indonesia tentunya tak seberat memindahkan batu dari pijakkan gajah. Mereka dengan mudahnya mengeluarkan sekitar 3 USD seperti halnya kita membeli gorengan.

Tapi mengapa orang yang mengantarkan mereka kemanapun mereka pergi mengelilingi nusantara, tentu saja warga Indonesia sendiri berani mengatakan “Mereka penjual Indonesia pembohong, mereka tak menjual semahal itu untuk warga negara sendiri”? Mengapa?
Indonesia mungkin murah di mata bangsanya, namun kita haram bersikap murahan.

Leave a Reply

2 komentar pada “Membela Indonesia yang Dzalim

  1. endingnya keren.. di Bali, banyak pecalang bersikap ramah kepada bule, tapi mahal terhadap wisatawan pribumi.

    Alhamdulillah, saya tak pernah memandang Indonesia itu murahan. Bulan lalu saya berkesempatan mengantar ortu ke negeri tetangga. kerasa lama banget perjalanan karena tujuan utama saya ke pulau Galang. Saya penasaran banget dengan pulau tersebut, dan pulau-pulau lain di Indonesia. Eksotisme yang tidak bisa dijual.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *