Orang Tua; Memberi Tak Harap Kembali

Orang tua menginginkan pendidikan anaknya tinggi tiada lain supaya kehidupan anak dan keluarganya di masa mendatang akan sejahtera.

Terbukti ketika kedua orang tuaku berhasil menjadi sarjana dan sudah berprofesi, kedua orang tua mereka atau kakek dan nenekku tidak pernah menuntut apapun dari orang tuaku, sekalipun kedua orang tuaku memaksa.

Seakan-akan orang tua mereka mengatakan “Sudah, hidupi saja keluargamu beserta cucu-cucuku!”

Maka benarlah ungkapan lirik lagu yang menyatakan bahwa kasih sayang orang tua kepada kita tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia.

Ya Allah, ampuni dosaku dan kedua orang tuaku, kasihanilah mereka seperti mereka mengasihaniku sewaktu aku masih kecil.

Terima kasih, Abah & Umi. ❤

Gonna Jump!

Kadang mengetahui batas kemampuan diri itu penting sehingga termotivasi kembali untuk menyempurnakannya; daripada terus termotivasi tanpa tahu batas kemampuan diri, kadang suka lupa diri.

Mengetahui dimana posisi kita bukan berarti kita tak termotivasi, melainkan ini adalah sebuah evaluasi.

Terkadang kita butuh satu langkah mundur agar bisa melompat lebih jauh, kata Fakhri AAC2. Nah loh!

Muhammad Fadhlurrohman

Jangan Sekedar Mengidolakan!

Banyak orang terkecoh ketika ia mengidolakan seseorang. Ia hanya mengikuti dan manggut-manggut dengan apa yang sang idola lakukan dan katakan. Ia lupa bahwa idolanya juga seorang manusia, ia lupa bahwa dirinya juga ciptaan Tuhan yang sama. Masterpiece Tuhan.

Ia tidak sadar mengapa tidak ia telisik bagaimana idolanya itu bisa menjadi orang besar. Barangkali jika ia melakukannya ia akan menjadi orang yang lebih daripada orang yang ia idolakan.

Kecuali Nabi, karena mereka adalah utusan Tuhan. Jadi selama kita bukan Nabi, kita memiliki kemampuan yang sama. Hanya tinggal seberapa kuat kah tekadmu, apa effort-mu, dll. Semangat!!!

Contoh, kita mengidolakan Ust. Abdul Shomad. Seakan-akan hanya beliau saja yang bisa seperti itu. Dengan usaha yanv keras insya Allah kita bisa melebihi apa yang beliau miliki. Apalagi Ust. Abdul Shomad manusia dengan segala keterbatasannya.

Mengapa tidak kita cari saja, dulu ia dimana, apa yang ia pelajari, atau kita pelajari namun di tempat lain kan bisa! Ayo, mau menunggu apa lagi?

Titik Kesucian Seorang Hamba

Pernah gak sih kalian ketika baru bangun tidur teringat akan kejadian-kejadian sebelumnya yang pernah kalian lakukan di dunia dan menyesalinya?

Walau dalam sekejap sebenarnya itu lah titik kesucian diri kita yang masih bisa memberontak karena kekotoran kita yang kita lakukan selama di dunia.

Hingga akhirnya kita membuka ponsel kita, berinteraksi lagi dengan orang lain, maka disitu diketahui kondisi hati, apakah ia masih lembut seperti ketika ia baru bangun tidur (menyesal) atau mengeras dan kembali menjalani rutinitas di kehidupan pribadinya yang kemudian akan ia sesali keesokan harinya ketika ia bangun tidur kembali.