Mencari Kebenaran adalah Pelajaran Hidup

Dikisahkan, suatu hari saya menyaksikan seorang teman sedang mengkritik secara terang-terangan terhadap teman lain yang gemar menonton anime. “Apa sih itu faedahnya menonton anime seperti itu? Tidak ada faedahnya sama sekali.” kira-kira seperti itu ia berkomentar. Karena saya sendiri tidak begitu maniak dengan anime, maka saya masih membiarkannya. Beberapa hari kemudian saya mendapati teman yang dulu pernah mengkritik itu kini duduk bersanding dengan teman yang gemar menonton anime yang kala itu sempat dikritiknya, sedang asyik bersama menonton anime. Saya terkekeh di dalam hati. Bahkan beberapa hari berikutnya saya masih mendapatinya tengah asyik menonton anime, bahkan sendirian tanpa ditemani oleh teman yang menggemari anime itu. Bahkan saya mendapat laporan hingga ke materi-materi yang ia sampaikan pada bimbel yang ia ampu pun, ia kerap membanding-bandingan materi-materinya dengan anime, bahkan hingga meledek anak-anak didiknya jika mereka tidak mengetahuinya.

Ok, tidak berhenti hanya sampai disini. Di lain kesempatan, saya menyaksikannya tengah mengkritik fakultas dimana saya belajar. Karena ini bukan anime, ini fakultas yang dimana saya tercatat nama saya di dalamnya, maka hati ini tidak tahu mengapa agak sedikit dongkol mendengarnya, walaupun saya sendiri tidak menyukai fakultas saya, minimalnya saya tidak pernah menjelek-jelekkan fakultas saya. “Apa sih yang dipelajari di fakultas ***? Hanya itu-itu saja. Lalu untuk apa?” kira-kira seperti itu. Beruntung, pada waktu itu ada senior fakultas saya yang tengah berada disitu. Aku perhatikan seniorku itupun kesulitan untuk menjelaskannya. Karena memang harus terjun ke dalamnya dahulu agar turut bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang lebih berpengalaman di dalamnya. Dalam hati saya membatin “Andai saja, ia berkesempatan untuk merasakan betapa maremnya berkecimpung di dunia yang seperti anime yang dulu pernah ia kritik.”. Karena saya ini anak yang lemah, yang tidak mempunyai kekuatan apa-apa dibanding mereka-mereka, senior-senior dan junior-junior saya (majas litotes), maka alangkah lebih tenangnya jika saya hanya memendamnya di dalam hati.

Maka jangan salahkan Tuhan jika Ia menganugerahkan saya keahlian dalam menulis dan merangkai kata untuk mengekspresikan kata hati saya. Banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik dari tulisan-tulisan saya. Lebih banyak makna tersirat dalam bahasa tubuh saya dibanding makna tersurat. Lebih banyak kata-kata yang saya torehkan dalam tinta daripada kata-kata yang saya lontarkan melalui lidah. Lebih banyak gagasan-gagasan dalam otak saya yang berseliweran daripada gagasan-gagasan yang saya untai dalam bentuk paragraf. Yang masih saya cari tahu kebenarannya, yang tidak tahu sampai kapan akan saya kubur lalu saya taburkan pada dunia. Untuk menjadi seperti saya, maka langkah yang harus ditempuh adalah menggunakan seluruh indera yang sudah Allah swt berikan kepada kita termasuk indera perasa, bukan lidah, melainkan hati. Untuk lidah, persedikitkan penggunaannya. Mata untuk MELIHAT, telinga untuk MENDENGAR, lidah untuk BERKALAM dan hati untuk MERASA. Mari menyelam bersama saya, tapi saya yakin anda tidak akan menyukainya. Jangankan suka, berkendakpun segan. Karena anda sekalian akan dirundung kesedihan yang tiada berujung. Kritik saya secara bijak, maka akan saya pertimbangkan, jika tidak maka akan saya abaikan.

Muhammad Fadhlurrohman Suwondo Renggan Dirjo

Mereka Para Penghuni Langit yang Berada di Bumi

Hati adalah pusat pikiran. Begitu al-Quran menyebutkan. Semakin bersih hati, semakin jernih pula pikiran. Orang yang hidup dengan hati tidak layak untuk hidup di dunia. Mereka tidak seharusnya bertemankan manusia, melainkan malaikat. Mereka akan terlihat bodoh jika mereka berada di dunia. Karena mereka lebih memlih untuk mengalah daripada menyakiti hati orang lain. Namun terkadang orang yang sedang dijaga hatinya itu tidak menyadarinya justru membodoh-bodohinya. Tapi apakah mereka tahu bahwa mereka para pengendali hati sebenarnya bisa melawan namun lebih memilih untuk menahan? Tapi apakah mereka para penghuni bumi tahu, bahwa merekalah sebenarnya yang terlihat sangat bodoh di hadapan para penghuni langit? Sayangnya, mereka tidak mengetahuinya. Sehingga kebatilanlah, permusuhanlah, keegoisanlah, kesombonganlah yang mereka junjung tinggi-tinggi dan mereka unggul-unggulkan. Mereka membuat sesuatu yang berwarna putih menjadi kelabu, sehingga sukar untuk dimengerti. Memang benar manusia adalah makhluk paling hebat, tapi kosong. Setankah dia atau malaikatkah? Namun yang sering terjadi malaikat tak memliki kawan, sedangkan setan menariknya untuk menjadi bagiannya. Hingga akhirnya ajal menghampiri, baru akhirnya mereka menyadari.

Isi Hati Seorang Lelaki, Benar Tidak sih?

Kalian tahu mengapa anak orang kaya takut menyukai wanita yang glamor padahal luxurius itu indah? Karena yang kaya itu orang tuanya, anaknya belum terjamin akan sekaya orang tuanya.

Lelaki lebih memilih wanita yang nurut, dengan begitu ia akan membuat wanitanya terlihat menarik hanya untuk disantap oleh kedua matanya.

Untuk apa wanita itu kita nikahi jika indah menurut orang lain, namun tidak untuk kita, apalagi jika cantiknya bisa dinikmati oleh khalayak. Cemburu rasa ini.

Sebenarnya yang dicari seorang lelaki adalah kesetiaan wanitanya, tetapi lelaki juga kudu sadar diri jika ingin wanitanya setia maka harus ada upayanya.

Saling memahami dan mendukung sebenarnya itu kuncinya. Perlakukanlah wanita selayaknya, begitu pula sebaliknya.

Di akhir cerita lelaki baik akan bersanding dengan wanita baik, begitu pula sebaliknya.

Serindu-rindunya

keras kepala atau apapun itu namanya kau ingin menyebutku
peduli apa jika rindu ini …
terus menggerogoti otakku, terus menyita waktuku, terus meluber dr wadahnya, terus membangunkanku di tengah malam.. dan tak ada satupun yg sampai padamu..
peduli apa jika kehadiranmu yg menyakitkan lebih aku inginkan drpd ghaibmu.. peduli apa jika ku dengar suaramu dg orang lain lbh aku harapkan drpd tak ku dengar sm sekali kau sdg bersama orang lain atau apa..
aku rasa rindu itu selalu sampai, namun justru jd candu utkku menyampaikan, shnnga mungkin kau mual karena merasa bosan..
ssngguhnya ingin ku hentikan senandungku di bait kedua, namaun apadaya jemari ini kian menari tiap kali aku paksa berhenti, jemari ini bergerk tanpa ada komando dr hati, namun apa daya hati yg jua ingin mengizinkannya menari hanya aja ia takut, hati tak seberani jemari, sehingga mungkin akal sehat mulai terabaikan, aku kembali berkata lalu bru berfikir, yg kadang dan sering kali aku sesali.. rasa tak enak selalu menggelayuti hati tiap kali ingin meminta maaf drmu, namun utk apa diulangi jika aku akan mengulanginya lagi..
aku kehabisan kata, tdk.. aku tdk pernah kehabisan.. hanya saja menghentikannya akan menjadi lebih baik jika aku selalu turuti hawa nafsuku yg msh spt anak kecil yg selalu ingin digendong oleh ibunya..
hbs.. tdk.. msh.. sdh.. ckp.. dadah.. maaf.. see ya.. diam.. tak bisa.. harus.. ku coba.. mulai.. ya.. diam.. ya.. dia.. sdh.. aku berhasil.. ya..

A Short Love Story – First Sight

Matanya begitu indah. Terlalu indah untuk anak seusianya. Awalnya aku kira hanya bocah biasa. Namun akan sangat menyesal aku jika tak memandangnya kembali. Aku kira aku tak akan jatuh cinta. Karena aku yakin ia tak tertarik padaku. Ketika ku mendekatinya dan kembali menjauhinya. Oh syahdan, matanya yang indah itu mengikuti arah langkahku. Ia terus menatapku. Ku kedipkan satu mata bagian kananku padanya. Ia pun tersenyum. Aduhai, indah sekali senyumnya. Andai saja disitu tak ada seorangpun. Pasti sudah aku cumbu rayu. Oh Tuhan, siapa nama dia? Akankah kau pertemukan ku kembali dengannya? Di hari selasa sore hari. Ku pastikan ku tak bisa tidur malam hari ini. Hanya untuk membayangkannya. Wajah manis itu. Amboi. Buatlah dia selalu memikirkan diriku. Buatlah dia ingin selalu bertemu denganku. Buatlah dia mencari tahu keberadaanku. Dan jangan lupa untuk mempertemukan kami kembali di tempat yang sepi, yang hanya ada aku dan dia.

Lindungi Aku dari Kesemrawutan Dunia

Tolong kembalikan aku yang dulu; yg lembut perangainya; yg manis senyum bibirnya; yg sering tersakiti; yg mudah menangis; yg berhati-hati dalam bertindak; yg lebih memilih diam drpd berkata-kata; yg tahu sopan santun; yg ingin orang lain bahagia; yg tdk mengapa jika rugi; yg mudah tersenyum; yang tdk plin-plan dlm berteman; yg sayang dg yg lbh muda; yg ta’dzim dg yg lbh tua; yg selalu menanyakan kabar teman; yg merasa tabu mengucapkan kata kotor; yg selalu ingin menjadi bagian penting dlm hidup mereka; yg mudah cemburu; yg mudah tersentuh, yg penyayang; yg dermawan; yg tdk pelit; yg tumbuh dg didikan ayahnya; yg penurut; yg penyabar; yg ingin berjuang dan berhasil bersama; yg selalu butuh bantuan orang; yg selalu dimanfaatkan; yg selalu kecewa; yg selalu menjadi pelampiasan; yg selalu menyapa orang; yg selalu mengucapkan salam meskipun tak dibalas; rasanya aku menyesal telah menyesuaikan dunia, dunia itu mensetankan manusia, aku kira dulu aku berbeda karena aku salah, sekarang aku telah menjadi sama dg mereka dan aku menyadari ternyata merekalah yang salah dan aku dulu itu yg benar, sial aku telah terjerumus dg tipu muslihat mereka, mereka fatamorgana, mereka sakit, mereka telah dirasuki setan, mereka telah menjadi teman setan, mereka telah mendekatiku agar menjadi teman mereka dan menjadi persis seperti mereka, mereka mencari kawan agar supaya menemani mereka di neraka, mereka merubah malaikat menjadi iblis, mereka tak ingin rugi, mereka selalu berkedok manusia, mereka hanya mencari ketenaran, mereka mengejar dunia, mereka melupakan akhirat, aku tak mau menjadi bagian dr mereka, tolong kembalikan diriku yang lalu, diriku yg lugu di masa kecilku, aku menyesal mengenal dunia, aku kepayahan mengurusinya, aku banyak pikiran karenanya, aku tak punya tujuan dengannya.
___________________________
Maaf tdk ada maksud utk menyinggung siapapun dan sungguh tdk ditujukan utk suatu kelompok manapun, jika tersinggung maka benahilah diri, jika tidak maka selamat menyertai kalian, ingatkan aku jika aku salah, mari berjuang bersama-sama agar kita bisa meraih tujuan satu kita, jannah.

A Letter from Unicorn

People are full of sh*t. They lie about themselves to make everybody like ‘em. They make a wonderful story and say that it belongs to ‘em, to make everybody say ‘wow’ to ‘em. They just want to talk ‘bout themselves and don’t want to listen to each other’s story. Simply, they just want to be heard, but don’t want to do it back. They laugh for no reason to make their people stay. They pretend to be kind to the rich people in order to keep getting cash. They lick. Ew, so disgusting. They say ‘study ‘bout religion’ but they forget their God and impress His creatures. They pray to God to get creatures’ attention. Why don’t they at least smile at the people to get Allah’s attention. Most of people say ‘hello’ to the others to get their approval. Wtf! They do whatever they want to their friends, but don’t want to be treated as they do to them. Ew, human. I have so many stories ‘bout you and I always know what path you are going to pass through. It’s an old song. But I just smile and it makes me satisfied enough.

Galau Lagi

Ku ingin kau bahagia. Akupun ingin bahagia. Namun aku tak bisa jika bukan karenamu. Kau penguasa hidupku. Kau pengendali perasaanku. Hidupkan aku atau matikan saja aku. Aku hancur karena kau telantarkan. Mengapa kau begitu kikir untuk membagi cintamu padaku. Hanya itu yang tidak aku miliki. Hanya itu yang aku cari di tempat orang berjualan namun tidak juga aku jumpai. Jadi tolong, aku tidak mau mengemis cinta. Aku hanya ingin kau tahu aku sangat menyayangimu dan selalu merindukanmu. Salam rindu dariku untukmu, pujaan hatiku. Kenangku selalu, datanglah padaku jika kau mau. Ku tau aku bukan bahagiamu. Tapi aku mohon bahagiakanlah diriku yang rapuh ini, yang tidak mengharap apapun kecuali perhatianmu. Perhatianmu sungguh! Aku lelah kau permainkan, aku lelah kau masih seperti anak kecil, aku terlalu bodoh untuk masih tetap mencintaimu padahal kau terlalu kejam untuk terus menyakitiku. Sadarlah kamu! Aku tak ingin mati dalam duka. Aku tak ingin mati tanpa dekapanmu. Aku tak ingin mati jika itu bukan karenamu. Aku sungguhan. Aku tak bercanda. Bagian mana yang kau anggap bercanda? Senyumku? Itu palsu jika masih kau sakiti aku. Bersamamu aku tenang. Bersamamu aku ringan. Bersamamu aku rasa miliki dunia dan seisinya. Bersamamu aku merasa menjadi makhluk yang paling sempurna seutuhnya. Aku boleh kehilangan orang yang aku cinta, namun tahukah engkau, jika kau mengabaikanku kau kehilangan orang yang mencintaimu. Aku benci kamu bukan karena apa, itu semua karena kau selalu sakiti aku. Aku rindukanmu dan aku tak tau mengapa itu bisa terjadi, apa alasannya pun aku tak tahu. Semua itu tak nampak, semua itu abstrak. Cinta memang abstrak, tak nyata dan buta. Maka tuntunlah aku dengan cintamu. Aku mohon biarkan aku merasakan bosan akan cintamu. Karena kau tau itu tak akan terjadi. Aku makhluk menyedihkan. Aku burung yang lupa caranya terbang. Aku serpihan kayu. Aku butiran debu. Aku, kamu.

Setiap Orang itu Istimewa

Jangan remehkan mahasiswa predikat c, itu tandanya ia mempelajari lebih dari sekedar materi kuliah. • jangan remehkan mahasiswa salah jurusan, itu tandanya ia mahir lebih dari satu bidang. • jangan remehkan aku sekarang, karena aku tidak pernah meremehkanmu bahkan ketika kamu dalam keadaan sulit sekalipun.

Pada intinya jangan pernah meremehkan apapun dan siapapun, karena setiap pribadi mempunyai warna diri yang berbeda.

Hari ini mungkin kita tidak membutuhkan mereka, tapi mungkin suatu saat kita menjadi pegawai di perusahaannya.

Tetaplah rendah hati, selalu mawas diri dan apresiasi mereka yang berprestasi karena kita tidak bisa mendapatkan apa yang mereka peroleh.

Tapi tetaplah percaya diri, karena mereka pun belum tentu bisa menjadi seperti apa kita sekarang.

Ingat, rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau.

Orang lain di tempat lain menginginkan posisi kita sekarang.

Bunga mekar bukan karena ingin bersaing dengan bunga lain.

Dan orang yang lebih banyak menelan pil pahitlah, yang lebih mengerti akan arti kehidupan.

Sekolah bukan suatu jaminan kita lebih cerdas, lebih berbudi luhur dan akan sukses nantinya.

Dan mahasiswa tingkat akhir sekalipun belum tentu bisa berfikir seperti mahasiswa tingkat dua ini.

Saya hebat, anda hebat, kalian hebat dan semua orang hebat.

Beri tepuk tangan untuk kita semua.

Kita ini makhluk yang hebat, maka bersyukurlah pada Dzat yang menciptakan kita.

Allah.

Karena tanpa rahmat dan hidayah-Nya, apa kita?

Terakhir, ‘Hati’ adalah cerminan akan kearifan seseorang, semakin suci hatinya, semakin arif pula ia. Tidak percaya? Silakan buktikan.

Bahkan di umur yang masih muda ini pun, saya sudah merasa bosan dengan kehidupan yang begitu-begitu saja.

Berencana – Berproses – Berprestasi.

Lalu apa semua itu? Rasanya sama saja, hanya perannya saja yang berbeda.

Karena jika diamati, kita ini sedang terlena, kita ini lupa dunia itu sementara. Banyak rasa namun sejatinya getir.

Manusia hanya menginginkan apa yang terbaik bagi dirinya, bahkan presiden sekalipun, ia baik terhadap umat karena ia butuh mereka, tanpa mereka apa dia? MF

Follow my ig : @mhmmdfdhlrrhmn

Semu

Jika dipikir, semua orang di dunia ini hanya berfokus pada panggung sandiwara yang sedang mereka pijak saat ini. Mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kejayaan di dunia ini. Mereka bersikeras untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan manusia lain di dunia ini. Mereka ingin terlihat berkilau, mereka ingin semua orang memandangnya begitu silau, sehingga mereka lupa untuk apa mereka diciptakan di dunia ini. Mereka telah tertipu dengan gemerlap dunia. Memang benar jika kita diharuskan mengimbangi antara dunia dan akhirat kita. Namun, apakah mungkin orang yang sedang berada di puncak-puncaknya mengingat akan Allah? Hanya sedikit sekali yang seperti itu. Maka seyogyanya ketika kita ingin mencapai sesuatu, kita harus menyusun batu bata impian kita berlandaskan Allah semata. Sehingga ketika batu bata itu sudah tersusun rapi, kita tidak akan lupa bersama siapa kita berjuang. Dan seyogyanya ketika kita bertekad untuk membangun sebuah mimpi, kita jadikan Allah sebagai motivasi pembangunan kita. Sehingga ketika kita sudah memiliki segala apa yang kita inginkan, kita akan berfikir apakah semua yang kita impikan selama ini Allah meridhainya atau tidak, dan akhirnya kita akan tersadar bahwa ternyata apa yang selama kita kejar selama ini hanyalah bayangan semu semata. Bangunan yang kita bangun begitu lamanya, akan bisa Allah hancurkan dalam sekejap, lalu apa yang akan kita miliki setelah itu? Nothing. Tapi tenanglah wahai kawan, jika segala sesuatu yang kita inginkan, yang kita perjuangkan dan kita peroleh itu kita hadiahkan untuk Allah SWT, maka segala sesuatu yang kita miliki walaupun bersifat duniawi tapi akan berbentuk suatu ibadah, suatu pengabdian kepada Allah SWT Yang Maha Kekal. Kita mencintai teman kita, people come and go guys! Kita mencintai pacara kita, karena ada maunya kan? Gak mungkin gak ada maunya. Kita mencintai orang tua kita yang kita tahu, semua orang tahu cinta mereka adalah cinta yang kekal, namun apa daya jika orang tua kita tidak bisa menuntun kita pada jalan Allah, atau bahkan kita yang tidak bisa menolong meraka di akhirat nanti. Segala sesuatu di dunia ini hanya Allah yang bisa berkehendak, bahkan Nabi pun ketika menginginkan keluarganya yang kafir agar masuk surga, Allah menolaknya. Jadi, mulai sekarang mari kita pikir kembali, apakah sebuah perencanaan yang kita buat, suatu proses yang sedang kita kerjakan dan sebuah hasil yang sudah kita peroleh itu bisa meningkatkan takwa kita pada Allah atau tidak, jika tidak maka selipkan Allah di dalamnya, walaupun tanpa Allah minta, walaupun tanpa kau berbuat Allah ikut andil di segala perbuatanmu, ingatkah Allah lah yang menciptakanmu. Apakah kau lupa jika Mark Zuckerberg bisa mengatur segala apa yang ada di fb karena ia adalah penciptanya, lalu bagaimana dengan Allah yang menciptakan si pencipta itu? Allah mungkin saja membuat bangkrut Mark, tapi Allah tidak. Allah uji Mark, Allah uji kita apakah kita mensyukuri nikmat Allah, apakah kita ingat Allah, atau justru kita habis manis sepah dibuang. Tahu sendiri kan, bisa rasain sendiri kan gimana sakitnya dikhianatin seseorang. Mengkhianati anak raja pun kau tak berani, ini mau mengkhianati Allah, hallo siapa kamu? Dan ketika kita sedang dalam keadaan genting, akan kah kita putus asa dan lupa bahwa ada Allah yang sedang tersenyum kepada kita? Menaruh harapan begitu besar pada hambanya yang hampir putus asa itu ketika tak ada seorang hambapun yang mempercayainya. Hati memang samar, kadang masih ada yang berkedok mengatasnamakan agama namun sejatinya yang ia cari hanyalah ketenaran, hanyalah pengakuan dari orang-orang. janganlah kita menghakimi jika tidak tahu, sekalipun tahu tidak ada gunanya juga untuk menghakimi, begitulah manusia penuh salah dan dosa, maka harap maklumnya, lalu kita melihat ke diri kita, apakah kita sudah sempurna? Jangan-jangan hanya karena kita berbeda dosa saja dengan mereka. Selalulah berfikir positif, dan selalu tanamkan dalam hati, manusia memang begitu, dan ketika kau telah mendapati bahwa dunia itu terlaknat, maka berlarilah pada Allah, maka ndusel-ndusellah ke pelukan Allah, saya jamin pelukan Allah lebih hangat dari pelukan ibu. Namun, bukan berarti kita melupakan ibu dan ayah kita, berbakti dan menyayangi orang tua kita, menuntun mereka jika mereka salah juga merupakan suatu perkara yang Allah perintahkan pada kita. Ingatlah segala ilmu yang ada di dunia itu kembali pada Allah, ingat kembali siapa yang Allah percayai sehingga Ia mengutusnya. Ingat kembali mukjizat apa yang Allah kekalkan, sehingga umat kita yang tuyingen di zaman atau abad apa ini pun masih belum tersesat. Banyaklah bersyukur kita masih diberi hidayah, banyaklah bersyukur kita masih bisa merasa berdosa. Jangan sampai hati kita keras. Selalu mintalah agar kita masih dan selalu dalam kedaan beriman pada Allah untuk saat ini dan ketika menjelang ajal nanti. Marilah bersaing dalam ketaatan, jika tidak bisa bersaing dengan orang alim dalam hal ketaatan, maka bersainglah dengan mereka si pendosa dalam beristighfar. Jangan bersaing dengan orang bodoh dalam hal dunia, boleh kita mengejar dunia namun taruhlah dalam genggaman tangan, dan akhirat dalam hati. Islam itu agama yang sempurna, umat-umat nabi bahkan pengikut-pengikutnya menginginkan menjadi umat Rasulullah saw. Pelajari ilmu agama disamping kita mempelajari ilmu dunia. Sekian, wassalamu’alaikum wr wb.