Jangan Sekedar Mengidolakan!

Banyak orang terkecoh ketika ia mengidolakan seseorang. Ia hanya mengikuti dan manggut-manggut dengan apa yang sang idola lakukan dan katakan. Ia lupa bahwa idolanya juga seorang manusia, ia lupa bahwa dirinya juga ciptaan Tuhan yang sama. Masterpiece Tuhan.

Ia tidak sadar mengapa tidak ia telisik bagaimana idolanya itu bisa menjadi orang besar. Barangkali jika ia melakukannya ia akan menjadi orang yang lebih daripada orang yang ia idolakan.

Kecuali Nabi, karena mereka adalah utusan Tuhan. Jadi selama kita bukan Nabi, kita memiliki kemampuan yang sama. Hanya tinggal seberapa kuat kah tekadmu, apa effort-mu, dll. Semangat!!!

Contoh, kita mengidolakan Ust. Abdul Shomad. Seakan-akan hanya beliau saja yang bisa seperti itu. Dengan usaha yanv keras insya Allah kita bisa melebihi apa yang beliau miliki. Apalagi Ust. Abdul Shomad manusia dengan segala keterbatasannya.

Mengapa tidak kita cari saja, dulu ia dimana, apa yang ia pelajari, atau kita pelajari namun di tempat lain kan bisa! Ayo, mau menunggu apa lagi?

Titik Kesucian Seorang Hamba

Pernah gak sih kalian ketika baru bangun tidur teringat akan kejadian-kejadian sebelumnya yang pernah kalian lakukan di dunia dan menyesalinya?

Walau dalam sekejap sebenarnya itu lah titik kesucian diri kita yang masih bisa memberontak karena kekotoran kita yang kita lakukan selama di dunia.

Hingga akhirnya kita membuka ponsel kita, berinteraksi lagi dengan orang lain, maka disitu diketahui kondisi hati, apakah ia masih lembut seperti ketika ia baru bangun tidur (menyesal) atau mengeras dan kembali menjalani rutinitas di kehidupan pribadinya yang kemudian akan ia sesali keesokan harinya ketika ia bangun tidur kembali.