Hijab Antara Kita dan Allah

Antara kita dan Allah banyak sekali hijabnya. Makanya “kaannaka taroohu” karena gak bisa benar-benar melihat-Nya. Hingga masuk surga sekalipun, kita masih terhalang dengan hijab yaitu surga itu sendiri.

Kecuali mereka yang benar-benar mencintai Rasulullah, karena antara Allah dan Rasul-Nya tidak ada hijab yang menghalangi.

Maka, mari kembali berfikir kepada siapakah kita mengidolakan? Apakah mengidolakan sesuatu/seseorang itu bisa mengantarkan kita pada kecintaan pada Rasulullah dan ridho Allah? Jika benar, apakah kita sudah benar-benar mencintainya/mencintainya dengan benar?

Mari, cinta pada Nabi bukan hanya pada Maulid Nabi saja.