Beridentitas Namun Tak Beridentitas, Manusia Tanpa Batas

Ada yang mengatakan menyendiri lebih baik daripada berteman dengan orang yang buruk, namun berteman dengan orang yang baik lebih baik daripada menyendiri.

Orang jika ingin berbicara maka dianjurkan berbicara yang baik saja, jika tidak maka lebih baik diam. Tapi apakah jika ada yang berbicara lalu ia baik dan yang diam itu tidak?

Saya adalah orang yang selalu ingin tahu segala hal. Dan saya tidak ingin hanya mengetahuinya namun juga memahaminya. Bukankah terasa kurang jika hanya mendengar saja tanpa mengalaminya?

Saya mungkin bukan orang besar, tapi saya bersama orang-orang besar, dengan berbagai latar belakang. Saya mungkin berada dimana-mana, namun bukan berarti saya memihak satu kubu, sedangkan saya berada di kubu-kubu yang lain.

Ada orang mengaku berada pada kubu yang benar. Yakinkah kubu anda yang benar? Eit, anda tidak bisa melawan saya dengan membawa kubu saya. Kubu saya yang mana?

Ya benar, saya bersama mereka, bersama kalian termasuk bersama anda. Tapi apakah ada tanda-tanda bahwa saya membenarkan kubu-kubu yang saya berada dan menyalahkan kubu anda? Saya tidak bisa menyalahkan kubu anda, karena saya bagian daripadanya.

Saya sendiri tidak suka adanya penganggapan bahwa satu kubu adalah yang terbaik bahkan terbenar sekalipun saya daripadanya.

Kata khilaf terlahir di dunia bukan tanpa sebab, gelengan kepala tiba-tiba menjadi anggukan juga bukan tanpa sebab.

Bagaimana saya ingin ikut suatu kubu sedangkan saya tidak suka adanya perkubuan. Namun bukan berati saya tak beridentitas.

Seberapa jauh anda mengenal saya itu hanya sebatas pengetahuan anda. Sedangkan pengetahuan anda dan pengetahuan orang lain terhadap saya itu berbeda.

Tidak usah mendefinisikan siapa saya. Saya sendiri kesusahan mencari ta’rif jami’ wa mani’ untuk diri saya termasuk untuk makhluk lainnya. Karena kita ini ciptaan Tuhan bukan ciptaan makhluk.

Teruslah menghambakan diri, bukan menuhankan diri. Nabi saja tak sampai hati mengaku dirinya Tuhan.

Kairo, 23 November 2017

Muhammad Fadhlurrohman Suwondo Renggan Dirjo

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *