Aku sih mikirnya orang yang semangat ibadah di sepuluh malam-malam ganjil Ramadhan agar bisa mendapatkan lailatul qodar. Pada waktu itu merasa diri menjadi terpilih, merasa dirinya lah sehebat-hebatnya orang yang bertaqwa. Tapi jika setelah Ramadhan usai, ia masih tak bertaqwa. Lalu ia kemanakan lailatul qodar yang katanya telah ia dapatkan pada waktu itu?
-ūshīkum wa iyyāya bitaqwallāh-
*pgn posting keadaan sahabat Rasul sebelum dan sesudah Ramadhan, sepertinya saya sudah pernah mempostingnya tahun lalu.
Leave a Reply