Untuk Mereka yang Selalu Mengintai Kami (Antar Dua Akademisi Pencetak Ulama)

Mengapa pemikiran mereka terkesan seperti diseragamkan? Apakah ini hasil doktrinisasi? Apakah ada pelajaran khusus untuk mengkritisi kami? Adakah di sana di tempat mereka -walaupun sedikit- yang memihak kepada kami? Adakah kebaikan pada diri kami -walaupun sedikit- di mata mereka? Apakah kebenaran hanya milik mereka? Apakah mereka merasa terbaik dan terpilih? Ada dendam apa leluhur mereka dengan leluhur kami?

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *