Serindu-rindunya

keras kepala atau apapun itu namanya kau ingin menyebutku
peduli apa jika rindu ini …
terus menggerogoti otakku, terus menyita waktuku, terus meluber dr wadahnya, terus membangunkanku di tengah malam.. dan tak ada satupun yg sampai padamu..
peduli apa jika kehadiranmu yg menyakitkan lebih aku inginkan drpd ghaibmu.. peduli apa jika ku dengar suaramu dg orang lain lbh aku harapkan drpd tak ku dengar sm sekali kau sdg bersama orang lain atau apa..
aku rasa rindu itu selalu sampai, namun justru jd candu utkku menyampaikan, shnnga mungkin kau mual karena merasa bosan..
ssngguhnya ingin ku hentikan senandungku di bait kedua, namaun apadaya jemari ini kian menari tiap kali aku paksa berhenti, jemari ini bergerk tanpa ada komando dr hati, namun apa daya hati yg jua ingin mengizinkannya menari hanya aja ia takut, hati tak seberani jemari, sehingga mungkin akal sehat mulai terabaikan, aku kembali berkata lalu bru berfikir, yg kadang dan sering kali aku sesali.. rasa tak enak selalu menggelayuti hati tiap kali ingin meminta maaf drmu, namun utk apa diulangi jika aku akan mengulanginya lagi..
aku kehabisan kata, tdk.. aku tdk pernah kehabisan.. hanya saja menghentikannya akan menjadi lebih baik jika aku selalu turuti hawa nafsuku yg msh spt anak kecil yg selalu ingin digendong oleh ibunya..
hbs.. tdk.. msh.. sdh.. ckp.. dadah.. maaf.. see ya.. diam.. tak bisa.. harus.. ku coba.. mulai.. ya.. diam.. ya.. dia.. sdh.. aku berhasil.. ya..