Aku Terlanjur Malu Padamu

Aku yang terlanjur malu padamu
Aku yang sempat merasakan hal yang sama
Aku yang sempat merasakan getaran dalam jiwa
Aku yang tak pernah menyangka kau mengamininya
Sungguh aku sangat bahagia kala itu
Kala kau sebutkan namaku di hatimu
Rasa yang telah lama aku impikan
Rasa yang telah lama aku dambakan
Kini telah menjadi nyata

Aku bingung harus bagaimana
Aku bingung harus bertingkah apa
Aku seketika menjadi batu
Aku seketika menjadi kutu
Tak bisa aku berhenti menggigit bibir ini
Tak bisa aku hentikan hentakan kaki ini
Aku melompat kegirangan
Wajahku merona merah
Bagai bara api yang tak kunjung padam

Namun bodohnya aku
Aku yang tak bisa membendung rasa sayang ini
Aku yang telah lama terikat oleh belenggu kehampaan
Lalu kau lepaskan
Hidupku kini lebih bermakna
Bukan hanya hitam dan putih saja

Tak peduli berapa orang pernah ku lewati
Tak peduli berapa sering aku tersakiti
Rasanya belum puas jika itu bukan kau yang menyakiti
Tapi aku mohon jangan pernah kau mencobanya
Atau kau ingin ku tinggal pergi

Aku yang telah mempercayaimu
Aku yang telah yakin kau tak akan merusak kepercayaanku
Aku yang telah menjadikanmu kekuatanku
Namun aku sendiri yang lemah karenamu

Aku yang terlanjur malu padamu
Kedewasaanku seketika menjadi kanak-kanak
Itu semua karena ulahmu
Lalu aku harus bagaimana
Jika bukan ini yang kau inginkan dariku

Aku yang terlanjur malu padamu
Kini aku hanya bisa menunggu
Sampai kau sendiri yang menjemputku
Dan mengatakan ikutlah denganku
Karena itu semua tak masalah bagiku
Ku ingin kau katakan itu
Sungguh memalukan diriku

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *