Sebuah Cerita Cinta Pendek

A short love story.

Aku duduk di atas kursi ruang tamu dalam rumahku. Karena rumahku kecil jadi suara dari jalan depan rumahku terdengar jelas dari dalam. Seketika sebuah sepeda melaju dengan kecepatan sedang, namun agak terdengar kencang. Terdengar dengan jelas obrolan seorang ibu pada anaknya yang masih kecil yang duduk di boncengan belakang. Entah mengapa suara itu terdengar lebih jelas dari kebisingan yang lain, atau memang sengaja Tuhan keraskan atau mungkin Tuhan pekakan pendengaranku pada hal semacam ini. Langsung saja ke obrolan mereka, pendek namun penuh arti, silahkan nanti diterjemahkan sendiri-sendiri :

“Engko angger ditakoni njawab ya mad.”
“Iya.” Jawabnya polos.
“Aja meneng bae.” Lanjut ibunya dengan lembut.

Ya Allah, baper. :”)

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *